Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Harga Emas Berpeluang Terkoreksi, Cermati Pemicunya

 

Harga emas diprediksi mengalami penurunan pada perdagangan, Selasa (6/8). Hal ini seiring dengan harga emas yang telah mencapai puncaknya, sehingga kemungkinan besar akan mengalami koreksi.

Berdasarkan Trading Economics, harga emas internasional naik tipis 0,18% ke level US$ 2.409 per ons troi pada perdagangan Selasa (6/8) pukul 10.12 WIB. Sedangkan dalam sepekan, harga emas terkoreksi 1,36%. 

Analis dari Dupoin Indonesia, Andrew Fischer mengungkapkan bahwa harga emas telah mencapai puncaknya beberapa waktu lalu, sehingga wajar jika akan terjadi koreksi harga. Koreksi ini terjadi sebagai respon alami pasar setelah periode kenaikan yang signifikan

“Dengan harga yang sudah berada di level tertinggi, potensi kenaikan lebih lanjut menjadi terbatas dan memicu aksi jual oleh para investor yang ingin mengamankan keuntungan mereka,” kata Fischer dalam risetnya, Selasa (6/8). 

Dari sisi teknikal, Fischer menggunakan analisis trendline dan candlestick untuk memperkuat prediksinya. Analisis trendline menunjukkan bahwa harga emas cenderung mengikuti garis tren menurun setelah mencapai puncaknya. 

Selain itu, pola candlestick terbaru juga mengindikasikan adanya tekanan jual yang kuat di pasar emas. Kombinasi dari kedua metode ini memberikan gambaran yang lebih jelas bahwa harga emas kemungkinan besar akan terus menurun dalam waktu dekat.

Tak hanya analisis teknikal, Fischer juga mengamati kondisi pasar global yang turut berkontribusi pada penurunan harga emas. Pada Senin (5/8), harga emas anjlok lebih dari 1%, terjebak dalam arus aksi jual pasar global yang lebih luas yang didorong oleh meningkatnya kekhawatiran ekonomi. 

“Ini menunjukkan adanya tekanan jual yang signifikan di pasar emas, meskipun emas biasanya dianggap sebagai safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi,” imbuhnya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini