Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Dana Asing Terus Mengalir ke Pasar Saham Indonesia, Cermati Saham Rekomendasi Analis

 

Aliran dana asing tercatat kembali masuk ke pasar saham Indonesia. 

Melansir RTI, aliran dana asing tercatat masuk ke pasar saham domestik sebesar Rp 352,9 miliar hari ini (19/8). Dalam sebulan terakhir, aliran dana asing yang masuk ke bursa sebesar Rp 4,31 triliun di pasar reguler.

Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik ke level 7.466 pada perdagangan hari ini. IHSG sudah naik 2,32% dalam sepekan dan 1,98% dalam sebulan. Secara year to date (ytd), IHSG sudah berhasil naik 2,67%.

Pada perdagangan hari ini, BBCA menjadi saham yang paling banyak dibeli asing, yaitu sebesar Rp 256,2 miliar. Lalu, disusul BMRI yang dibeli asing Rp 140,3 miliar, ASII dibeli asing Rp 74,1 miliar, BREN dibeli asing Rp 51,9 miliar, dan BBNI dibeli asing Rp 39,9 miliar.

Sebulan terakhir, saham yang banyak dikoleksi asing di pasar regular adalah BMRI sebanyak Rp 2,1 triliun. Lalu, BBCA yang dibeli asing Rp 1,9 triliun, ASII Rp 604,3 miliar, ADRO Rp 280,6 miliar, dan JPFA Rp 268,6 miliar.

Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas melihat, tren masuknya aliran dana asing ini masih akan terjadi hingga akhir tahun 2024, atau hingga tahun 2025. 

Sebab, aliran dana asing di tahun ini sebelumnya juga sudah sempat banyak keluar dari bursa saham domestik. Hal ini dinilai wajar terjadi ketika kondisi dinilai sudah mereda atau aksi profit taking selesai. 

“Ini sudah waktunya mereka melakukan pembelian kembali (buyback) dari para investor asing. Terutama, pergerakan rupiah saat ini sudah mulai menguat,” ujarnya kepada Kontan, Senin (19/8).

Sektor-sektor yang akan menjadi sasaran para investor asing adalah sektor perbankan, terutama blue chip big 4, infrastruktur, serta saham berkapitalisasi pasar besar dan bervaluasi menarik.

Di sisi lain, Sukarno melihat, IHSG berpotensi lanjut ke level 7.500 - 7.600 pada akhir tahun 2024. Potensi pemotongan suku bunga The Fed sampai beberapa kali hingga akhir tahun 2024 menjadi katalis utama.

“Selain itu, investor juga memperhatikan risiko pelemahan ekonomi atau resesi Amerika Serikat (AS) dan tensi geopolitik,” tuturnya.

Tim Analis NH Korindo mencatat, sektor teknologi, transportasi, perbankan, menara telekomunikasi, dan pertambangan menarik untuk dilirik oleh investor hingga akhir tahun 2024.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini