Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Wall Street Melemah, Terbebani Penurunan Kinerja Tesla dan Alphabet

 

. Indeks utama Wall Street ditutup melemah pada akhir perdagangan Rabu (24/7), dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup di level terendah dalam beberapa minggu terakhir, imbas penurunan pendapatan Alphabet dan Tesla.

Mengutip Reuters, indeks S&P 500 turun 128,61 poin atau 2,31% ke level 5.427,13, sedangkan Nasdaq turun 654,94 poin atau 3,64% ke leve 17.342,41 dan Dow Jones Industrial Average turun 504,22 poin, atau 1,25%, ke level 39.853,87.

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 12,94 miliar saham dengan rata-rata 11,48 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Reaksi investor mendorong indeks acuan S&P 500 dan Nasdaq Composite turun ke posisi terendah sejak Juni. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup di bawah level 40.000 untuk pertama kalinya dalam dua pekan.

Dave Grecsek, direktur pelaksana strategi investasi dan penelitian di Aspiriant, mencatat bahwa momentum kenaikan dalam dua minggu pertama bulan Juli di pasar saham telah terhapus selama seminggu terakhir.

“Ada sedikit aksi ambil untung, dan kemudian masyarakat sedikit khawatir mengenai pengumuman pendapatan yang akan datang,” katanya.

Saham Tesla merosot 12,3% setelah pembuat kendaraan listrik tersebut melaporkan margin keuntungan terendah dalam lebih dari lima tahun dan meleset dari perkiraan pendapatan kuartal kedua.

Saham Induk Google, Alphabet, turun 5% ke posisi terburuk sejak 31 Mei, meskipun pendapatan kuartal kedua melemah, karena investor fokus pada perlambatan pertumbuhan periklanan dan perusahaan menandai belanja modal yang tinggi untuk tahun ini.

Penurunan saham Tesla dan Alphabet menyeret turun indeks sektor Layanan Komunikasi dan Konsumen Diskresional S&P 500, dengan sektor Teknologi Informasi juga termasuk di antara sektor dengan kinerja terlemah dari 11 sektor S&P turun 4,1%.

Investor juga mewaspadai rotasi ke saham-saham berkapitalisasi lebih kecil, meskipun mereka tidak luput dari dampak yang disebabkan oleh megacaps. Sehingga indeks Russell 2000 berakhir melemah.

Pada data ekonomi, Indeks Output PMI Komposit AS awal dari S&P Global menunjukkan aktivitas bisnis naik ke level tertinggi dalam 27 bulan di bulan Juli.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini