8 Fakta Terkait Kemunculan Hacker Bjorka yang Bocorkan Data Penting Indonesia
Belum lama ini, peretas atau akun hacker Bjorka di sosial media (sosmed) Twitter cukup menyita perhatian publik.
Bagaimana tidak, di awal kemunculannya, Bjorka memberikan pesan menohok kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia.
MY MESSAGE TO INDONESIAN GOVERNMENT: STOP BEING AN IDIOT (Pesan saya ke pemerintah Indonesia: Berhenti menjadi idiot)," tulis Bjorka dalam huruf kapital, seperti dikutip, Rabu 7 September 2022.
Pernyataan tersebut disampaikan menanggapi permintaan Kemenkominfo kepada hacker Bjorka, untuk tidak melakukan peretasan.
Dalam unggahan tersebut, hacker Bjorka juga menampilkan tangkapan layar judul berita yang sudah diubah ke dalam Bahasa Inggris dari sebuah media online nasional.
Tak berhenti sampai disitu, hacker Bjorka bahkan mengancam Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"The next leak come from the president of Indonesia. (Kebocoran selanjutkan akan datang dari presiden Indonesia,)," tulis Bjorka melalui akun Twitter @bjorkanism.
Kemudian, berukuran 189MB, ada sekitar 679.180 data berisikan dokumen kepresidenan dimana beberapa diantaranya termasuk surat dari Badan Intelijen Negara (BIN) yang diunggah hacker Bjorka.
"Contains letter transactions from 2019 - 2021 as well as documents sent to the President including a collection of letters sent by the State Intelligence Agency (Badan Intelijen Negara) which are labeled as secret. (Berisi transaksi surat dari tahun 2019-2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia)," ucap Bjorka.
Namun, tak lama usai menggemparkan netizen, akun Twitter Bjorka tidak berumur lama karena hingga tulisan yang dipublish akun tersebut sudah hilang dari platform.
Akun Bjorka di laman breached.to, memberikan pesan menohok kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia. Hal ini merupakan kelanjutan dari kasus kebocoran data registrasi SIM card yang terjadi beberapa waktu lalu.
"MY MESSAGE TO INDONESIAN GOVERNMENT: STOP BEING AN IDIOT (Pesan saya ke pemerintah Indonesia: Berhenti menjadi idiot)," tulis Bjorka dalam huruf kapital, seperti dikutip, Rabu 7 September 2022.
Pernyataan tersebut disampaikan menanggapi permintaan Kominfo ke peretas, untuk tidak melakukan peretasan.
Dalam unggahan tersebut, hacker Bjorka juga menampilkan tangkapan layar judul berita yang sudah diubah ke dalam Bahasa Inggris dari sebuah media online nasional.
Tak hanya itu, hacker Bjorka lalu mengancam Presiden Joko Widodo (Jokowi). Informasi ini diungkap oleh pemilik akun Twitter Dark Tracer melalui tangkapan layar.
"Aktor jahat Bjorka, yang menindas warga negara Indonesia, mengumumkan di saluran Telegram-nya bahwa target berikutnya untuk kebocoran itu adalah presiden Indonesia (Jokowi)," tulis Dark Tracer, dikutip Jumat 9 September 2022.
Hacker tersebut menulis pesan:
Komentar
Posting Komentar