IHSG Kembali Sentuh Posisi 7.000, Saham MTLA Melonjak 17,51 Persen
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada awal sesi perdagangan saham Senin (1/8/2022). Penguatan IHSG ditopang mayoritas sektor saham yang menghijau dan nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip data RTI, pada pembukaan perdagangan, IHSG naik 21 poin ke posisi 6.972,52. Indeks LQ45 bertambah 0,72 persen ke posisi 985,96. Seluruh indeks acuan kompak menghijau. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.996,14 dan terendah 6.966,75.
Sebanyak 261 saham menghijau dan 195 saham melemah. 182 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 296.073 kali dengan volume perdagangan 6,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 3,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.871.
Pada pukul 09.45 WIB, IHSG sempat sentuh level tertinggi 7.005 dan terendah 6.966,75.
Mayoritas sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXbasic menanjak 0,88 persen, dan pimpin penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi mendaki 0,85 persen dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur naik 0,79 persen. Kemudian indeks sektor saham IDXproperty mendaki 0,69 persen, dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal menanjak 0,71 persen.
Selain itu, indeks sektor saham IDXhealth susut 0,80 persen dan indeks sektor saham IDXsiklikal tergelincir 0,31 persen.
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup melemah tipis ke 6.951 pada Jumat, 29 Juli 2022. Investor asing kembali melakukan aksi beli saham setelah pertemuan FOMC dan didukung kinerja keuangan emiten kuartal II 2022. Saham bank besar menopang indeks saham dengan saham BMRI naik 2,8 persen. Hal ini seiring laba yang kuat.
Di sisi lain, saham konsumsi melemah yang didorong saham SIDO turun 6,7 persen, GGRM susut 2,5 persen dan HMSP turun 1,1 persen.
Saham logam dasar juga hambat IHSG setelah reli dua digit pada hari sebelumnya. Saham ANTM melemah 2,3 persen, TINS turun 3 persen, INCO tergelincir 1,2 persen.
Sedangkan saham ASII bertambah 4,6 persen dan UNTR naik 3,2 persen setelah rilis kinerja yang kuat pada kuartal II 2022. Sementara itu, saham BMTR dan MNCN memperpanjang penguatan seiring kabar grup perseroan berencana merger.
Komentar
Posting Komentar