Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Tesla di ambang kebangkrutan?

PT BESTPROFIT Produsen mobil listrik asal California, Amerika Serikat (AS) Tesla Inc kembali disebut masuk ambang kebangkrutan. Ketidakseimbangan antara keuangan dan ekspansi produksi produk terbaru, Model 3 bukan satu-satunya biang keladi.Permintaan pasar terhadap produk Tesla terdahulu, Model S dan X juga ikut menurun.  

Produsen mobil listrik asal California, Amerika Serikat (AS) Tesla Inc kembali disebut masuk ambang kebangkrutan. Ketidakseimbangan antara keuangan dan ekspansi produksi produk terbaru, Model 3 bukan satu-satunya biang keladi.Permintaan pasar terhadap produk Tesla terdahulu, Model S dan X juga ikut menurun. BEST PROFIT

Tak diragukan, Tesla di ambang kebangkrutan," kata John Thompson, Chief investment Vilas Capital Management, seperti dikutip Business Insider, Rabu .  Bahkan, dia meramal Tesla bisa hancur dalam tiga-enam bulan ke depan.

–– ADVERTISEMENT ––
Dia menilai, untuk membiayai perusahaan, pemiliknya yaitu Elon Musk setidaknya harus mendapat suntikan dana segar lebih dari US$ 2 miliar.John Thompson, Chief investment Vilas Capital Management menyebut Tesla butuh dana lebih banyak lagi. "Estimasi kami Tesla masih butuh dana US$ 8 miliar dalam 18 bulan ke depan untuk membiayai kerugian operasional, belanja modal dan pembayaran utang," kata Thompson sebagaimana dilansir dari Business Insider. BESTPROFIT

Thompson membandingkan kondisi operasional bisnis Tesla dengan Ford. Pasalnya, Tesla bernilai dua kali lipat dibanding Ford. Tapi, tahun lalu, Ford mampu memproduksi sebanyak 6 miliar mobil dan mendulang keuntungan US$ 7,6 miliar. Sementara, Tesla hanya sanggup memproduksi 100.000 mobil dan justru rugi US$ 2 miliar. Harga saham Tesla merosot 8,22% dalam perdagangan Selasa menjadi US$ 279,18.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini