Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Jepang beri sanksi sejumlah perusahaan mata uang krypto

PT BESTPROFIT Regulator jasa keuangan Jepang atau Japan Financial Service Agency (JFSA) hari ini, Kamis menjatuhkan sanksi terhadap beberapa bursa mata uang crypto berupa pelarangan beroperasi selama sebulan. Hukuman ini dijatuhkan oleh JFSA seiring dengan upaya penyelidikan atas kerugian investor sebesar US$ 530 juta karena adanya peretasan di salah satu platform mata uang krypto, Coincheck Inc. 

Mengutip Wall Street Journal, dua di antara bursa yang disuspensi JFSA ialah FSHO dan Bit Station. Keduanya dibekukan operasionalnya selama sebulan karena tidak memiliki prosedur yang tepat untuk melindungi aset investor. Pemilik Bit Station juga ditemukan menggunakan uang investor untuk kepentingan pribadi, sehingga kemungkinan akan ada penyelidikan lebih lanjut. BEST PROFIT

JFSA juga memerintahkan Coincheck Inc untuk segera menangani permasalahan yang dialami investornya serta memperingatkan secara tegas agar kejadian peretasan tidak boleh terjadi lagi.Dalam keterangan resmi yang diunggah di situs perusahaan, Coincheck Inc berkomitmen untuk menggembalikan uang investor secara penuh paling lambat pekan depan. 

Langkah yang diambil JFSA ini tergolong mengejutkan, karena secara umum Jepang dikenal sebagai negara yang sangat longgar untuk urusan mata uang krypto ini. Namun, kejadian peretasan yang merugikan investor sebesar US$ 530 juta agaknya membuat JFSA akan lebih ketat lagi di masa mendatang. BESTPROFIT

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini