Pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara terdongkrak China
PT BESTPROFIT Pertumbuhan ekonomi China menjadi faktor pendorong melesatnya ekonomi
di kawasan Asia Tenggara. Maybank Kim Eng mencatat, total investasi
China ke negara Asia Tenggara telah mencapai US$ 71,55 miliar pada 2016
silam, atau 5,3% dari total investasi ke Asia sebesar US$ 909,44 miliar.
Jumlah investasi tersebut terus meningkat selama 10 tahun
terakhir. CEO Maybank Kim Eng Group Dato John Chong menjelaskan,
investasi tersebut banyak masuk ke sektor teknologi. Ia menyebut
besarnya angka investasi China ke Asean menempatkan posisi Negeri Tembok
Besar sebagai investor asing terbesar ketiga di ASEAN.
Dato menilai, hal ini sebagai peluang besar bagi ASEAN untuk menyerap
investasi China tersebut terutama bagi industri jasa keuangan. "Sebagai
contoh, kami sedang mencari cara menyediakan akses bagi klien kami
untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan ini, termasuk menangkap peluang
investasi di sektor keuangan dan proyek infrastruktur," kata dia dalam
konferensi pers Invest Asia di Ritz Carlton, Singapura, kemarin. BEST PROFIT
Maybank
Kim Eng juga menyebutkan, laju transaksi perdagangan antara China dan
negara di ASEAN secara tahunan meningkat 16% di akhir tahun 2017. Di
sisi lain, perkembangan teknologi turut mendorong perubahan pasar Asia
Tenggara. Tak hanya dari sisi industri, bisnis perusahaan rintisan (startup) yang kian menjamur di ASEAN.
Menurut
Dato, kondisi saat ini jauh lebih baik dibandingkan beberapa tahun
lalu. Kala itu, perkembangan teknologi di ASEAN masih dimulai. "Sebagian
besar teknologi di ASEAN beberapa tahun lalu masih di fase awal,
padahal e-commerce tumbuh pesat," ujar dia. Ini terlihat dari
penetrasi pasar yang rendah 2%-5% dibandingkan negara lain seperti Korea
20%, China 19% dan Amerika Serikat 10%.
Perkembangan bisnis e-commerce dan teknologi saat ini ditopang investasi China. Alibaba misalnya telah membeli e-commerce asal Singapura Lazada, JD.com Inc. Alibaba juga berinvestasi di e-commerce Indonesia, Tokopedia. BESTPROFIT
Tak
hanya Alibaba, Tencent juga mulai menanamkan investasi jumbo ke
perusahaan penyedia aplikasi terbesar di Indonesia yaitu Go-Jek. "Bagi
kami (Maybank) bisnis masa depan itu fokus ke teknologi. Lihat saja
sektor logistik di beberapa negara ASEAN yang kian diperbaharui," ujar
Dato.
Komentar
Posting Komentar