Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Biaya perang dagang US$ 470 miliar




PT BESTPROFIT Keputusan Amerika Serikat (AS) menerapkan tarif impor baja dan aluminium baru langkah awal. Presiden AS Donald Trump mengatakan, akan ada lebih banyak pungutan bea masuk impor lain yang akan diterbitkan.Menurut ekonom Bloomberg Economics, perang perdagangan seperti ini berpotensi menambah biaya ekonomi hingga US$ 470 miliar secara global. 

Skenario tambahan biaya tersebut ketika AS menerapkan tarif impor sebesar 10% dan negara-negara lain akan melakukan tindakan balasan dengan menerapkan kebijakan serupa. Analisa para ekonom Bloomberg yang dirilis Senin juga memprediksi, pertumbuhan ekonomi global akan turun 0,5% daripada seharusnya pada tahun 2020 dengan adanya kebijakan tarif impor ini. BEST PROFIT

Ini skenario ekstrem tapi ini bukan hal yang mustahil untuk terjadi," ujar ekonom Jamie Murray dan Tom Orlik dalam analisisnya.  Ekonom melihat, gejolak ekonomi akan terjadi lewat berbagai elemen seperti inflasi yang naik lebih cepat sehingga menurunkan permintaan konsumen di AS. Pada gilirannya kondisi ini akan merugikan negara eksportir yang mengirim barang-barangnya ke AS. Pembalasan kebijakan tarif impor juga akan membuat kenaikan inflasi di negara-negara lain. 

Dampak pada AS akan terlihat lewat ekonomi yang akan tumbuh 0,9% lebih kecil di 2020 jika tarif impor dijalankan. Inflasi akan meningkat meskipun ekonom melihat The Federal Reserve (The Fed) akan melakukan penjagaan untuk sementara waktu. Faktanya, sebagian besar bank sentral global bisa menghadapi pilihan sulit antara mengatasi kenaikan harga dan pelemahan permintaan di tengah perang dagang. BESTPROFIT

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini