Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Bursa Saham Asia Pasifik Dibuka Menguat Didukung Sentimen Positif dari Wall Street

 

Pasar saham Asia-Pasifik dibuka lebih tinggi pada Jumat (25/4/2025) setelah Wall Street mencatatkan penguatan selama tiga hari berturut-turut, didorong oleh kenaikan saham-saham teknologi.

Sentimen investor juga membaik seiring dengan meredanya retorika tarif dari Amerika Serikat (AS), yang dinilai memberikan harapan terhadap iklim perdagangan global. Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 0,91%, sedangkan Topix menguat 0,88% pada awal perdagangan. 

Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 1,03% dan indeks Kosdaq yang berisi saham berkapitalisasi kecil naik 0,6%, menyusul laporan bahwa negara tersebut semakin mendekati kesepakatan perdagangan dengan Amerika Serikat.

Sementara itu, kontrak berjangka indeks Hang Seng di Hong Kong berada pada level 22.158, lebih tinggi dibandingkan penutupan terakhir HSI di posisi 21.909,76. Sementara itu, pasar saham Australia tutup karena hari libur nasional.

Di pasar AS, kontrak berjangka S&P 500 tercatat naik 0,3%, sedangkan kontrak berjangka Nasdaq-100 naik 0,4%. Kontrak berjangka Dow Jones Industrial Average bergerak mendatar.

Pada penutupan perdagangan semalam di Wall Street, ketiga indeks utama mencatatkan kenaikan. 

Indeks S&P 500 menguat 2,03% menjadi 5.484,77, sementara Nasdaq Composite yang didominasi saham teknologi naik 2,74% ke level 17.166,04. Indeks Dow Jones Industrial Average tertinggal dengan kenaikan 1,23% atau 486,83 poin, ditutup pada 40.093,40, setelah terbebani penurunan saham IBM sebesar 6,6%.

Saham-saham teknologi besar seperti Nvidia, Meta, Amazon, Tesla, dan Microsoft mencatatkan penguatan, yang turut mendorong indeks-indeks utama naik untuk hari ketiga berturut-turut.

"Investor mulai merasa lebih nyaman dengan ketidakpastian terkait tarif, seiring dengan masuknya laporan keuangan perusahaan," ujar Louis Navellier, Ketua dan Pendiri Navellier & Associates. 

Ia menambahkan bahwa pasar tampaknya sedang memosisikan diri untuk menghadapi potensi pengurangan jangka pendek atas tarif tinggi yang diberlakukan terhadap produk-produk dari Tiongkok.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini