Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Perkuat Posisi Penyedia Sistem Pembayaran, Yokke Gandeng SB Payment Service

 JAKARTA - Perusahaan teknologi pembayaran asal Indonesia, Yokke, baru saja mengumumkan kemitraan strategisnya dengan SB Payment Service Corp (SBPS), salah satu penyedia layanan pembayaran terdepan dari Jepang. Kemitraan ini diharapkan akan meningkatkan solusi pembayaran digital di Indonesia.
SBPS dikenal sebagai perusahaan yang menawarkan layanan pembayaran ke beragam bisnis di Jepang, termasuk dalam kelompok perusahaan dan afiliasi dari SoftBank Corp.  
Di sisi lain, Yokke telah membangun reputasinya di Indonesia dengan melayani lebih dari 350.000 merchant dan bekerjasama dengan lebih dari 20 bank serta lembaga keuangan setelah berdiri selama tujuh tahun.
Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia diprediksi akan menyumbang sekitar 42% transaksi pembayaran digital di Asia Tenggara pada tahun 2025. Kemajuan ini didorong oleh perkembangan ekonomi digital dan sistem pembayaran yang semakin canggih, serta pertumbuhan yang pesat di sektor perbankan digital.  
Mengingat potensi tersebut, Yokke dan SBPS melihat peluang untuk menghadirkan solusi yang inovatif dan efisien bagi pasar pembayaran Indonesia.
Niniek S. Rahardja, Presiden Direktur Yokke, menyatakan keyakinannya bahwa kemitraan dengan SBPS akan memperkuat industri pembayaran di Indonesia. "Kolaborasi ini adalah penggabungan kekuatan ekosistem pembayaran digital Yokke dengan kompetensi dan teknologi terbaru dari SBPS,” ujar Niniek.
Sementara itu, Jun Shimba, CEO of SB Payment Service Corp., mengharapkan kemitraan ini akan menghubungkan pasar Indonesia dengan perusahaan-perusahaan Jepang, dan berkontribusi pada perkembangan teknologi pembayaran di masa depan.
Shimba menegaskan komitmennya untuk mendukung ekspansi Yokke di Indonesia dan memanfaatkan teknologi serta keahlian SBPS untuk meningkatkan bisnis melalui kerjasama ini.
Tak hanya mendukung bisnis, kemitraan antara Yokke dan SBPS ini juga sejalan dengan visi pemerintah Indonesia melalui Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Tujuan dari GNNT adalah menciptakan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan selalu tersedia, serta mendukung transformasi menuju masyarakat non-tunai di Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini