Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Penguatan emas diprediksi hingga akhir tahun


PT Bestprofit - JAKARTA. Harga emas bergerak naik pasca pengumuman risalah rapat The Fed awal Mei lalu. Penguatan ini dinilai analis mampu bertahan hingga akhir tahun. harga emas kontak pengiriman Juni 2017 di Commodity Exchange menguat 0,45% ke level US$ 1.258,7 per troy ounce dibanding sehari sebelumnya. Sementara selama sepekan harga emas telah menguat 0,21%.

Catatan rapat The Fed yang diumumkan Kamis dini hari yang tidak terlalu hawkish membuat harga emas terus menguat. Hal tersebut disebabkan oleh keraguan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) untuk menaikkan suku bunga acuannya Juni mendatang. Janet Yellen cs masih memperhatikan perlambatan ekonomi AS yang terjadi belakangan ini hanya bersifat sementara sebelum memutuskan apakah suku bunga acuan akan dinaikkan atau tidak.

Rencana kenaikan suku bunga acuan The Fed kerap kali memberikan sentimen negatif terhadap harga emas. Namun, menurut Analis PT Global Kapital Investama Alwi Assegaf, isu ini bisa kembali memudar setelah kenaikan suku bunga benar-benar dijalankan di bulan Juni nanti. "Pasar akan kembali fokus ke kondisi politik AS untuk jangka panjang," ujar Alwi.

Baru-baru ini, Presiden Trump disinyalir meminta kepala DNI dan NSA, dua lembaga intelijen AS, untuk menyangkal adanya bukti kerjasama antara tim kampanyenya dengan Rusia di Pemilu AS tahun lalu kepada publik. "Kasus ini membuat politik AS jadi tidak stabil sehingga mampu kembali membuat harga emas terdorong naik," kata Alwi.

Risiko government shut down pada September nanti pun dilihat Alwi juga bisa jadi katalis positif harga emas. Jika anggaran tetap pemerintahan Trump tidak disetujui oleh kongres sebelum akhir kuartal III-2017, pemerintahan AS bisa tutup sementara. Hal ini bisa menjadi alasan pelaku pasar untuk kembali melirik aset safe haven seperti emas. Isu-isu politik ini bisa saja membuat harga emas mencapai resistance di level US$ 1.296 per troy ounce," papar Alwi.

Meski begitu, ia tidak menyangkal potensi penurunan harga emas bisa terjadi lagi menjelang akhir tahun 2017.The Fed yang berencana menaikkan suku bunga antara November-Desember tahun ini bisa saja kembali menekan harga emas ke level terendah hingga US$ 1.200 per troy ounce. 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini