Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Menakar saham syariah di bulan Ramadan




Best Profit - JAKARTA. Performa saham-saham syariah tahun ini masih di bawah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun diperkirakan saham-saham yang tergabung dalam indeks saham syariah (ISSI) dan Jakarta islamic indeks (JII) akan melebihi capaian IHSG sampai akhir tahun. Tercatat dari awal tahun sampai 26 Mei 2017 indeks saham syariah (ISSI) tumbuh 6,62%, dan Jakarta islamic indeks (JII) tumbuh 6,25%. 

IHSG masih lebih unggul jika dibandingkan dua indeks tersebut yaitu tumbuh 7,93%. Begitupun dengan LQ45 yang tumbuh 7,90%. Saham-saham penggerak indeks syariah saat ini yaitu, UNVR, INTP, SSMS, UNTR, PWON, TLKM, ADHI, PWON. Analis OSO Sekuritas, Riska Afriani berpendapat, peluang saham-saham syariah untuk bergrak menguat masih terbuka, mengingat beberapa saham yang berada dalam indeks JII penguatannya masih terbatas. Padahal JII merupakan kumpulan 30 saham syariah yang memiliki market capital terbesar. 

Menurutnya ada beberapa saham JII yang masih memiliki upside potential cukup tinggi sehingga dapat menjadi penggerak indeks yaitu, UNTR, INDF, BSDE, WIKA, LPPF, ADRO, PTBA, PTPP, ANTM, AALI, LSIP. Emiten-emiten ini memiliki kinerja yang baik, namun hal ini tidak sejalan dengan pergerakan harga sahamnya. Dia bilang meskipun perfoma ISSI saat ini masih di bawah IHSG, namun tidak menutup kemungkinan perfomanya bisa di atas IHSG ketika investor sudah mulai melirik saham-saham tersebut. 

Seperti halnya du tahun 2016, pertumbuhan IHSG sebesar 15.32% sementara pertumbuhan ISSI bisa mencapai 18.62%. "Ke depan saya masih optimis tehadap pergerakan saham-saham syariah," ungkapnya. Sementara analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada berpendapat saham-saham syariah yang bakal terkerek di bulan Ramadan ini adalah saham-saham sektor konsumer seperti ICBP, UNVR, MYOR, CPIN, JPFA. Selain itu ada juga sektor farmasi seperti KAEF, KLBF dan lainnya. "Sektor ritel juga banyak diminati oleh pelaku pasar, dan itu masuk dalam saham-saham syariah," ungkap Reza. 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini