Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Rekor gagal bayar obligasi China


PT BESTPROFIT Bisa jadi rekor gagal bayar obligasi China akah pecah tahun ini. Sejauh ini, nilai default obligasi korporasi China sudah lebih dari tiga perempat rekor sebelumnya di tahun 2016.Data Bloomberg menyebut, perusahaan China telah membukukan gagal bayar obligasi senilai 16,5 miliar yuan atau setara US$ 2,5 miliar di tahun ini. 

Jumlah ini nyaris menyamai rekor default obligasi China di tahun 2016 yang sebanyak 20,7 miliar yuan. Gagal bayar obligasi korporasi China masih bisa membesar lagi mengingat ekonomi China tengah melambat. Apalagi, kalau perusahaan pemeringkat kredit termasuk Dagong Global Rating Co memangkas peringkat perusahaan China akibat margin yang menurun.  BEST PROFIT

Keuntungan perusahaan telah memburuk tahun ini dan tidak mungkin untuk memperbaiki saat ekonomi melambat," ujar  Li Shi, General Manager of the Rating and Bond Research Department China Chengxin International Credit Rating Co. Sisi lain, refinancing makin sulit selama tindakan keras Pemerintah China terhadap shadow banking terus berlanjut. 

Sepanjang tahun ini setidaknya terdapat 20 obligasi domestik yang gagal bayar.  Sementara, Dagong telah melaporkan 13 penurunan peringkat kredit dibandingkan dengan 10 upgrade peringkat di sepanjang tahun ini. Tren serupa juga terjadi dalam pemeringkatan kredit dari China Chengxin International Credit Rating Co. dan China Lianhe Credit Rating Co. BESTPROFIT

Celakanya, Jing Ulrich, Vice Chairman JPMorgan Chase & Co. untuk Asia Pasifik mengatakan,  eskalasi konflik perdagangan dapat menambah risiko default dalam sistem keuangan Tiongkok.Volume default obligasi kemungkinan besar akan melampaui 2016 dan mencapai rekor tahun ini," kata Lv Pin, analis di Beijing di CITIC Securities. Di tahun 2016 silam,  sebagian besar gagal obligasi berasal dari perusahaan milik negara. Sementara mayoritas pelaku gagal bayar obligasi tahun ini adalah perusahaan sektor swasta.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini