Iran mengancam akan blokade Selat Hormuz
PT BESTPROFIT Saat perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China berkecamuk, di
belahan dunia lain terjadi konflik yang tak kalah panas. Dua musuh
bebuyutan, yakni Iran dan AS saling mengeluarkan pernyataan keras. Iran
bertekad akan memblikir Selat Hormuz. Perairan ini merupakan pintu
keluar dari kawasan teluk ke laut terbuka, termasuk jalur minyak dari
kawasan tersebut.
Kepala Pengawal Revolusi Iran mengatakan, pasukan mereka siap untuk
menerapkan blokade di Selat Hormuz. Langkah ini dilakukan jika Iran
tidak dapat menjual minyak mentah atas sanksi dari Presiden AS Donald
Trump. Presiden kami mengatakan, rencana ini akan dilaksanakan jika
diperlukan, kata Mohammad Ali Jafari, Komandan Garda Revolusioner
Islam, seperti yang dikutip Reuters. Iran ingin menjadikan musuh memahami, semua membutuhkan Selat Hormuz. BEST PROFIT
Perseteruan
dua musuh lama ini setelah AS menarik diri dari perjanjian nuklir tahun
2015 yang disepakati oleh Iran dan enam negara kekuatan dunia, yakni
AS, Rusia, Inggris, Prancis, Jerman dan China). Dalam perjanjian itu,
Iran bersedia mengekang program nuklir dengan imbalan pencabutan sanksi
atau embargo.
Sejak menarik diri dari kesepakatan nuklir, Washington meminta kepada
seluruh negara agar menghentikan semua impor minyak dari Iran mulai 4
November medatang atau akan menghadapi langkah-langkah sanksi keuangan
dari AS. BESTPROFIT
Mohammad Ali Jafari, Komandan Pengawal Revolusi Islam Iran, seperti dikutip oleh kantor berita Tasnim
menegaskan, jika Iran tidak dapat menjual minyaknya di bawah tekanan
AS, maka negara lain juga tidak bisa melakukan hal tersebut.
"Pilihannya, Selat Hormuz untuk semua, atau tidak untuk semua," tegas
Jafari
Komentar
Posting Komentar