Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Intip Rekomendasi Saham Pilihan di Tengah Sentimen Kebijakan Suku Bunga BI

 

Pekan ini, perhatian pelaku pasar tertuju pada data penting dari Bank Indonesia (BI) yang akan mengumumkan keputusan terkait suku bunga acuan.

Berdasarkan laporan TradingEconomics, konsensus pasar memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga acuan pada level 6%.

Pelaku pasar akan mencermati pernyataan BI terkait prospek ekonomi ke depan, termasuk strategi untuk menghadapi risiko global yang berpotensi memengaruhi arus modal asing dan kinerja pasar keuangan domestik.

Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas, Fath Aliansyah Budiman memiliki pandangan bahwa BI akan mempertahankan suku bunga acuan di level 6% dengan mempertimbangkan keadaan baik dari sisi global dan dalam negeri. 

"Hal ini dikarenakan fokus utama BI dalam jangka pendek yang akan menjaga tingkat kestabilan nilai tukar rupiah," kata Fath kepada Kontan, Rabu (20/11).

Dengan melihat hal ini, Maybank Sekuritas melihat bahwa penerapan strategi yang dapat diterapkan oleh investor adalah dengan melakukan pembelian secara selektif dan bertahap. 

Untuk saham yang memiliki korelasi terhadap perubahan suku bunga acuan seperti saham perbankan, Maybank Sekuritas merekomendasikan untuk beli saham BBCA dengan target harga Rp 11.675 dan buy saham BRIS di target harga Rp 3.600.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer mengatakan keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI), yang diproyeksikan tetap bertahan di level 6%, diperkirakan akan mendapat respons netral dari pasar. Sementara, jika BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga, langkah tersebut akan menjadi sentimen positif yang signifikan bagi pasar. 

"Sektor properti dan perbankan merupakan kedua sektor yang paling terpengaruh oleh hasil kebijakan ini," kata Miftahul kepada Kontan, Selasa (19/11).

Miftahul merekomendasikan untuk trading buy saham BSDE dan BRIS dengan target harga masing-masing Rp 1.075 per saham dan Rp 3.000 per saham. Menurutnya, kedua saham ini secara momentum cukup menarik di mana sudah mulai berkonsolidasi dan mulai menunjukkan rebound di area support-nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini