Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Transcoal Pacific (TCPI) Menjual Dua Kapal Senilai Rp 24 Miliar

 

Emiten jasa sewa kapal dan angkutan barang, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) menjual satu kapal motor bernama Dharma I dan kapal tongkang bernama MHKL 32 senilai Rp 24 miliar.

Direktur Transcoal Pacific Bintang Septo Drestanto menjelaskan penjualan ini sudah tertuang dalam Akta Jual Beli Kapal yang diteken oleh TCPI dan pembeli yang tak disebutkan namanya pada 6 Desember 2024. 

"Penjualan kapal-kapal ini bertujuan untuk peremajaan kapal, di mana kondisi pasar yang dijual sudah kurang komersial untuk dioperasikan oleh TCPI," tulisnya dalam keterbukaan informasi, Senin (9/12). 

Lebih lanjut, Bintang mengatakan dengan penjualan dan peremajaan armada milik TCPI, diharapkan kegiatan operasional Transcoal Pacific akan menjadi lebih baik ke depannya. 

Sebelumnya pada 20 November 2024, TCPI melalui anak usahanya, PT Sentra Makmur Line telah menjalin kesepakatan dengan sebuah perusahaan asal Malaysia untuk membangun 11 unit tug boat baru. 

TCPI memproyeksikan nilai transaksi pembangunan kapal anyar ini akan menelan biaya S$ 21,45 juta. Bintang bilang mayoritas pendanaan untuk kapal-kapal ini akan berasal dari pihak ketiga. 

"Sumber pendanaan ialah 80% berasal dari salah satu bank dan sisanya berasal dari keuangan internal PT Sentra Makmur Line," jelasnya. 

Bintang menjelaskan adanya tug boat ini akan berdampak positif terhadap kegiatan operasional karena TCPI melalui anak usaha akan mendapatkan armada baru untuk mendukung pengangkutan kargo milik pelanggan. 

"Diharapkan dengan beroperasinya 11 unit tug boat baru, nantinya akan dapat meningkatkan pendapatan TCPI," tulis Bintang. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini