Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Maret, dana kelolaan reksadana berkurang 0,34%


PT BESTPROFIT Pasar keuangan dalam negeri yang tertekan di bulan Maret ternyata berdampak negatif pada dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksadana. Berdasarkan data Infovesta Utama, di periode tadi, AUM reksadana turun 0,34% menjadi Rp 470,75 triliun. 

Hampir semua jenis reksadana mencetak penurunan dana kelolaan. Yang mencetak penurunan terbesar adalah reksadana indeks. Dana kelolaan reksadana ini terkikis hingga 6,16% menjadi  Rp 5,18 triliun (Baca Harian KONTAN, Rabu, 18 April 2018). 

Managing Director, Head Sales & Marketing Henan Putihrai Asset Management Markam Halim menyebut, penurunan dana kelolaan reksadana disebabkan aksi peralihan (switching) modal investor ke reksadana saham. Markam menyebut, koreksi di pasar saham justru membuat investor memburu reksadana saham. BEST PROFIT

Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich berpendapat serupa. Ia melihat koreksi di pasar saham membuat investor menambah unit kepemilikan pada produk reksadana saham. Hal ini mengingat harga NAB reksadana saham cenderung murah ketika pasar tengah terkoreksi, sehingga investor bisa mendapat unit penyertaan dengan jumlah yang lebih banyak. 

Buktinya, dana kelolaan reksadana saham malah peningkatan 1,67% dibandingkan bulan sebelumnya, yakni dari Rp 143,34 triliun jadi Rp 145,73 triliun. Sekadar info, di periode tersebut imbal hasil reksadana masih minus. Berkaca dari pergerakan Infovesta Equity Fund Index, di periode tadi return reksadana saham minus 5,30%. Di saat yang sama, Indeks Harga Saham Gabungan terkoreksi 6,19%. BESTPROFIT

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini