Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Tahun depan, WSBP lunasi utang bank Rp 1,7 triliun



PT Bestprofit Futures pekanbaru - JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berencana melunasi utang perbankan senilai Rp 1,7 triliun pada 2017. Jarot Subana, Direktur Utama WSBP mengatakan, utang tersebut merupakan pinjaman sindikasi dari beberapa perbankan.

Pinjaman itu akan dilunasi tahun depan dari cash flow proyek," ujarnya di Jakarta, belum lama ini. Perseroan ini baru saja mendapatkan ekuitas yang cukup besar dari penawaran umum perdana saham. Nilainya sebesar Rp 5,16 triliun.

Perolehan dana penawaran umum perdana saham itu membuat debt to equity ratio (DER) WSBP turun cukup dalam dari tadinya sebesar 1,9 kali menjadi 0,3 kali hingga 0,4 kali. Dana IPO itu tidak digunakan untuk membayar utang, melainkan untuk modal kerja dan kebutuhan belanja modal.

Tahun depan, perseroan ini berencana membangun tiga pabrik baru di Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Sulawesi. Masing-masing pabrik tersebut akan memiliki kapasitas 300.000 ton per tahun yang akan dibangun hingga tahun 2018 mendatang. Nilai belanja modal yang dikucurkan sampai tahun 2018 mencapai Rp 4 triliun.

Khusus tahun ini, alokasi belanja modal mencapai Rp 1,1 triliun. Lalu tahun depan, investasi yang dibutuhkan sebesar Rp 1,9 triliun, dan sisanya sebesar Rp 1 triliun akan digunakan untuk kebutuhan investasi tahun 2018.

Tahun ini, WSBP akan membangun dua pabrik baru. Pabrik pertama berlokasi di Klaten Jawa Tengah dengan kapasitas 100.000 ton per tahun. Lalu, pabrik kedua berlokasi di Palembang, Sumatera Selatan dengan kapasitas 250.000 ton per tahun.

Jarot mengatakan, dua pabrik itu akan menambah kapasitas perseroan menjadi 2,65 juta ton dari sebelumnya 2,3 juta ton per tahun. Sehingga, dengan tambahan lima pabrik baru hingga tahun 2018, perseroan akan memiliki 13 pabrik dengan total kapasitas produksi 3,8 juta ton per tahun.

Saat ini, komposisi penjualan masih didominasi penjualan di Pulau Jawa sebesar 70% dan sisanya adalah penjualan di luar Jawa. Setelah pembangunan pabrik ini, porsi penjualan luar Jawa akan lebih besar, menjadi 40% dari saat ini 30% dari total penjualan.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini