Bayang-bayang Corona Tekan Rupiah ke Rp14.482 per Dolar AS
Nilai tukar
rupiah berada di posisi Rp14.482 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada
Kamis (15/7) sore. Posisi ini melemah 2 poin atau 0,02 persen dari Rp14.480 per
dolar as pada Rabu (14/7).
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar
Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.503 per dolar AS atau melemah
dari Rp14.493 per dolar AS pada Rabu kemarin.
Di kawasan Asia, rupiah melemah bersama baht Thailand minus 0,15 persen, dan
dolar Hong Kong minus 0,02 persen. Hanya ringgit Malaysia yang stagnan.
Lihat Juga :
Pekerja Pabrik WFO 100 Persen, PPKM Dinilai Tak Efektif
Sedangkan mata uang Asia lainnya berlabuh di zona hijau. Won Korea Selatan
menguat 0,61 persen, yen Jepang 0,2 persen, peso Filipina 0,19 persen, yuan
China 0,13 persen, rupee India 0,07 persen, dan dolar Singapura 0,04 persen.
Di jajaran mata uang utama negara maju, sebagian melemah dari dolar AS, seperti
dolar Australia minus 0,09 persen, poundsterling Inggris minus 0,06 persen, dan
rubel Rusia minus 0,03 persen.
Tapi sebagian lagi menguat, seperti franc Swiss menguat 0,31 persen euro Eropa
0,12 persen, dan dolar Kanada 0,02 persen.
Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong mengatakan pelemahan rupiah terjadi
karena jumlah kasus covid-19 di Indonesia terus meningkat. Selain itu, data
ekonomi terbaru di dalam negeri, yaitu neraca perdagangan juga tidak memberi
dampak penguatan kepada rupiah.
Pasalnya,
surplus neraca dagang justru turun dari US$2,7 miliar pada Mei 2021 menjadi
US$1,32 miliar pada Juni 2021.
"Jadi masih terpengaruh karena peningkatan jumlah kasus covid-19, sedangkan
sentimen dari neraca dagang tidak membantu," ungkap Lukman kepada
CNNIndonesia.com.
Di sisi lain, menurutnya, rupiah juga masih terkena imbas dari rekor inflasi
AS. Hal ini membuat pasar kembali menanti perubahan kebijakan moneter oleh bank
sentral AS, The Federal Reserves.
Komentar
Posting Komentar