Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Bayang-bayang Corona Tekan Rupiah ke Rp14.482 per Dolar AS

 

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.482 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Kamis (15/7) sore. Posisi ini melemah 2 poin atau 0,02 persen dari Rp14.480 per dolar as pada Rabu (14/7).

Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.503 per dolar AS atau melemah dari Rp14.493 per dolar AS pada Rabu kemarin.

Di kawasan Asia, rupiah melemah bersama baht Thailand minus 0,15 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,02 persen. Hanya ringgit Malaysia yang stagnan.

Lihat Juga :
Pekerja Pabrik WFO 100 Persen, PPKM Dinilai Tak Efektif


Sedangkan mata uang Asia lainnya berlabuh di zona hijau. Won Korea Selatan menguat 0,61 persen, yen Jepang 0,2 persen, peso Filipina 0,19 persen, yuan China 0,13 persen, rupee India 0,07 persen, dan dolar Singapura 0,04 persen.

Di jajaran mata uang utama negara maju, sebagian melemah dari dolar AS, seperti dolar Australia minus 0,09 persen, poundsterling Inggris minus 0,06 persen, dan rubel Rusia minus 0,03 persen.


Tapi sebagian lagi menguat, seperti franc Swiss menguat 0,31 persen euro Eropa 0,12 persen, dan dolar Kanada 0,02 persen.

Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong mengatakan pelemahan rupiah terjadi karena jumlah kasus covid-19 di Indonesia terus meningkat. Selain itu, data ekonomi terbaru di dalam negeri, yaitu neraca perdagangan juga tidak memberi dampak penguatan kepada rupiah.

Pasalnya, surplus neraca dagang justru turun dari US$2,7 miliar pada Mei 2021 menjadi US$1,32 miliar pada Juni 2021.

"Jadi masih terpengaruh karena peningkatan jumlah kasus covid-19, sedangkan sentimen dari neraca dagang tidak membantu," ungkap Lukman kepada CNNIndonesia.com.

Di sisi lain, menurutnya, rupiah juga masih terkena imbas dari rekor inflasi AS. Hal ini membuat pasar kembali menanti perubahan kebijakan moneter oleh bank sentral AS, The Federal Reserves.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini