PT Best Profit Futures Pekanbaru Tempe adalah makanan tradisional Indonesia hasil fermentasi oleh kapang
Rhizopus sp.
Harganya yang relatif murah, sifat fungsionalnya yang baik, dan
kandungan proteinnya yang tinggi, membuat tempe semakin digemari oleh
berbagai lapisan masyarakat. Bahan baku utama tempe umumnya adalah
kedelai, yang dikenal memiliki kandungan protein yang lebih tinggi
dibandingkan biji-bijian lainnya.
Made Astawan, Muhammad Ichsan dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan,
Fakultas Teknologi Pertanian dan Tutik Wresdiyati dari Departemen
Anatomi, Fisiologi dan Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan – semuanya
dari IPB Bogor -- melakukan riset tentang karakterisitik fisiokimia
tepung tempe kecambah kedelai. Penelitian ini dilakukan di Kampung
Leuwengkolot dan Rumah Tempe Indonesia, Bogor, Jawa Barat.
Best Profit PekanbaruAstawan
mengatakan, kendala yang dihadapi selama ini yaitu tingginya angka
impor kedelai disebabkan oleh ketersediaan kedelai lokal yang tidak
mencukupi. “Hal ini membuat para pengrajin tempe umumnya menggunakan
kedelai impor sebagai bahan baku produksinya. Sehingga perlu
dikembangkan kedelai lokal yaitu varietas Grobogan sebagai alternatif
bahan baku tempe.
Ia menjelaskan, salah satu inovasi yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan mutu tempe kedelai Grobogan adalah dengan memodifikasi
bahan bakunya, yaitu menggunakan kecambah kedelai. Proses pengecambahan
dipilih karena merupakan teknologi yang aplikatif, yaitu meningkatkan
mutu gizi tempe dengan biaya relatif murah.
PT Bestprofit PekanbaruIa menuturkan,
masalah utama yang dihadapi pada tempe adalah umur simpannya yang
relatif pendek akibat kadar airnya yang cukup tinggi, serta adanya
kapang yang terus tumbuh dan berkembang biak. “Oleh karena itu,
pembuatan tepung merupakan alternatif pengolahan untuk memperpanjang
daya tahan simpan dan daya guna tempe,” katanya.
Kedelai dikecambahkan dalam waktu 28 jam, kemudian diproses menjadi
tempe. Tempe kecambah kedelai dan tempe kedelai dikeringbekukan selama
26 jam, kemudian digiling menjadi tepung tempe kecambah kedelai (TKK)
dan tepung tempe kedelai (TK),” ujarnya.
Bestprofit PekanbaruIa menambahkan, tepung
TKK memiliki kandungan protein (53,37%), antioksidan (24,97 mg AEAC/100 g
tempe) vitamin E (5,08 mg/100 g), isoflavon (81,75 mg/100 g), dan
beberapa mineral (Ca, P, Fe, Zn) yang lebih tinggi dibandingkan Tepung
TK. Tepung TKK juga mempunyai kualitas yang lebih baik dibandingkan
tepung TK.
Komentar
Posting Komentar