Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Sebab Langit Kuning dan Matahari Jadi Biru di Beijing China

  Badai pasir yang melanda China telah mengubah warna langit negeri Tiongkok itu menjadi kuning dan Matahari berubah menjadi warna biru. Peristiwa itu terjadi di Ibu Kota Beijing pada Minggu (28/3).   Badai debu itu merupakan badai kedua yang menghantam ibu kota China yang sebelumnya terjadi pada Sabtu, dan memicu langit berubah menjadi jingga. Badai pasir dipicu oleh hembusan angin dari Mongolia yang tengah dilanda kekeringan, dan wilayah Barat Laut China. Alhasil jarak pandang di kota itu berkurang serta puncak gedung pencakar langit tertutup badai pasir.   Para pejalan kaki terpaksa menutup mata saat hembusan angin yang disertai debu menyapu jalanan yang dilalui. Mengutip SCMP, kondisi cuaca yang buruk tidak menyurutkan antusiasme wisatawan untuk melancong ke beberapa tempat seperti ke museum dan Taman Yuyuantan di Beijing. Lembaga Meteorologi China mengeluarkan peringatan akan adanya badai tersebut sejak Jumat (26/3). Lembaga itu memperingatkan bahwa...

Tertinggal dari RI, Malaysia Kebut Regulasi Mobil Listrik

  Pemerintah  Malaysia menyadari dan segera mengejar ketertinggalan pengembangan  mobil listrik dibanding Indonesia dan Thailand dengan membuat kebijakan khusus sebagai bagian dari revisi Kebijakan Otomotif Nasional (National Automotive Policy/NAP) 2020.   Menurut CEO Malaysia Automotive Robotics and IoT Institute (MARii) Datuk Madani Sahari, pemerintah Malaysia memahami pentingnya elektrifikasi sehingga ingin mengubah kebijakan, khususnya untuk segmen mobil listrik. Madani bilang kebijakan baru diharapkan dapat sekaligus menarik investasi dari pabrikan otomotif. Berhembus kabar bila kebijakan ini akan dirilis pemerintah pada akhir kuartal pertama 2021.   Sementara itu Presiden Asosiasi Otomotif Malaysia (MAA) Datuk Aishah Ahmad belum dapat memastikan kapan pemerintah mengumumkan kebijakan tersebut. Tapi diyakini Aishah pemerintah serius mendukung era mobil listrik melalui regulasi baru. "Pemerintah serius mempertimbangkan insentif seperti apa ya...

NASA Temukan 2.200 Calon Planet Baru di Luar Tata Surya

  Satelit NASA  yang diluncurkan pada 2018 dengan misi mengamati planet di luar tata surya (eksoplanet), Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS), dilaporkan sudah menemukan sekitar 2.200 planet potensial.   NASA pada pekan lalu menjelaskan manfaat planet-planet ini telah diulas dalam makalah khusus yang merinci semua misi TESS selama dua tahun. "Hal menarik yaitu melihat peta eksoplanet TESS seperti daftar yang harus dikerjakan, dengan 2.000 hal di dalamnya," kata Natalia Guerrero, penulis makalah itu sekaligus peneliti Massachusetts Institute of Technology.   Engadget  menjelaskan sebanyak ratusan planet lebih kecil dari Bumi, sebagian di antaranya punya kondisi bebatuan seperti Bumi walau tidak pasti bisa dihuni manusia seperti TOI--700 d yang berjarak hanya 100 tahun cahaya. Lalu ada LHS 3844 b yang disebut mirip Bumi namun sangat panas dengan waktu orbit hanya 11 jam. Kemudian TOI 1690 b diperkirakan sebagai korban bintang red giant y...