Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Sebab Orangutan Kalimantan Berambut Halus bak Baru dari Salon

 

Seekor orangutan betina bernama Fani dilaporkan memiliki rambut yang indah daripada orangutan lain yang ada di Pusat Rehabilitasi Orangutan Samboja Lestari, Kalimantan Timur. Fani yang berusia 21 tahun memiliki rambut begitu indah seakan-akan baru saja keluar dari salon.

Pengelola Pusat Rehabilitasi Orangutan Samboja Lestari menjelaskan rambut Fani yang tergerai dan berkilau adalah hasil dari kebiasaannya menghabiskan waktu berjam-jam di kanopi.

Fani disebut tak seperti orangutan lain yang ada di tempat rehabilitasi. Fani diketahui jarang turun ke tanah. Dia memilih berpindah tempat dengan bergelantung dari satu cabang pohon ke pohon lain. Sehingga dia terhindar dari lumpur dan tanah yang ada di dasar hutan

"Bergerak melalui pepohonan juga memungkinkan dahan dan batang tipis menyisir rambutnya secara alami, menambah penampilannya yang terawat," kutip keterangan tim komunikasi Pusat Rehabilitasi Orangutan Samboja Lestari, Senin (26/10).

Tak hanya Fani, seekor orangutan betina bernama Kikan, yang juga tinggal di Pulau Samboja juga telah mulai mengikuti jejak Fani.

Di sisi lain, Fani masih dalam pengawasan Pusat Rehabilitasi Orangutan Samboja Lestari. Sebab, Fani masih belum memenuhi syarat untuk dibebaskan. Dia diketahui gagal menguasai sejumlah keterampilan bertahan hidup, misalnya membangun sarang dan mencari makan.

"Kekurangan dalam keterampilan dan perilaku alami ini disebabkan oleh lamanya waktu yang ia habiskan di penangkaran sebelum diselamatkan," kutip tim komunikasi.

Namun, fakta bahwa Fani kini bisa hidup di pulau buatan, meski dengan bantuan dan pengawasan teknisi, merupakan suatu perbaikan.

Fani saat ini berbagi tempat tinggal dengan orangutan lain, yakni Romeo dan Kikan. Fani merupakan yang paling dominan dari ketiganya. Hal itu terlihat saat dia berada di kompleks sosialisasi, sebelum pindah ke pulau rehabilitas.

Bahkan Romeo, meski berjenis kelamin laki-laki dikabarkan sangat berhati-hati saat mendekati Fani, karena dikenal bisa membuktikan dominasinya lewat serangan jika diprovokasi.

 

Saat ini, Fani disebut jarang terlihat di tempat makan menunggu pengiriman makanan. Fani lebih diketahui sibuk menjelajahi pulau dan sangat menikmati kebebasan bergerak di ruang terbuka.

Fani diketahui pernah dipelihara di Gelanggang Samudra Jaya Ancol Jakarta sebelum dipindahkan ke Pusat Rehabilitasi Orangutan Samboja Lestari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini