Direktur Operasi dan Produksi Timah (TINS) Diberhentikan Sementara, Ada Apa?

  Emiten anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pemberhentian sementara Direktur Operasi dan Produksi Nur Adi Kuncoro terhitung sejak 13 Oktober 2025. Manajemen TINS tidak menjelaskan secara rinci penyebab pemberhentian Nur Adi Kuncoro dari posisi tersebut. Bila merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Nur Adi Kuncoro diberhentikan dari jabatannya untuk sementara karena terdapat alasan mendesak bagi perusahaan.  "Perusahaan memberikan tugas kepada Direktur Utama PT Timah Tbk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan Produksi terhitung sejak tanggal 13 Oktober 2025 sampai dengan ditetapkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat," tulis Division Head Corporate Secretary Timah Rendi Kurniawan dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/10/2025) malam. Pihak TINS merujuk pada ketentuan Pasal 11 ayat 27 Anggaran Dasar Perseroan bahwa Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan unt...

Defisit neraca perdagangan AS mengalami lonjakan tertinggi dalam 3 tahun

PT BESTPROFIT Defisit perdagangan AS melonjak ke level tertinggi dalam lima bulan terakhir pada Juli 2018. Kondisi ini disebabkan oleh ekspor kedelai dan pesawat sipil mengalami penurunan. Sementara, tingkat impor mencapai rekor tertingginya. Kondisi ini menunjukkan bahwa perdagangan bisa menjadi pemberat pertumbuhan ekonomi AS di kuartal tiga. 

Peningkatan ini juga merupakan defisit bulanan terbesar sejak 2015 lalu. Mengutip Reuters, data Departemen Perdagangan AS yang dirilis Rabu menunjukkan, defisit neraca perdagangan melonjak 9,5% menjadi US$ 50,1 miliar. Naiknya defisit ini terjadi selama dua bulan beruntun. Sedangkan data bulan Juni mengalami revisi dan menunjukkan defisit neraca perdagangan naik ke posisi US$ 45,7 miliar. Sebelumnya dilaporkan, defisit Juni sebesar US$ 46,3 miliar. BEST PROFIT

Sementara itu, defisit perdagangan barang yang sensitif secara politik dengan China melonjak 10% ke level rekor senilai US$ 36,8 miliar. Ekonom yang disurvei Reuters telah memperkirakan defisit perdagangan AS secara keseluruhan membengkak menjadi US$ 50,3 miliar pada bulan Juli. Kesenjangan perdagangan terus melebar di tengah pemberlakuan kebijakan pemerintahan Trump "Amerika Pertama". Kebijakan ini pula yang telah menyebabkan Amerika Serikat terlibat dalam perang tarif dengan Uni Eropa, Kanada, Meksiko, serta China. 

Presiden Donald Trump berdalih kenaikan tarif pada impor baja, aluminium dan berbagai barang-barang China diperlukan untuk melindungi industri-industri Amerika dari apa yang disebutnya sebagai persaingan asing yang tidak adil. Pemerintah AS mengatakan menghapus defisit perdagangan akan menempatkan ekonomi AS pada jalur pertumbuhan yang berkelanjutan dan lebih cepat. Argumen yang ditolak mentah-mentah oleh para ekonom karena menyebabkan dampak negatif seperti rendahnya produktivitas dan melambatnya pertumbuhan populasi. BESTPROFIT

Amerika Serikat dan China saling balas membalas penetapan tarif yang jika dikombinasikan nilainya mencapai US$ 100 miliar atas produk sejak awal Juli. Yang mencemaskan, kedua negara masih akan saling berbalas kenaikan tarif sehingga bisa menimbulkan risiko bagi pertumbuhan ekonomi domestik dan global. Kesenjangan nilai antara ekspor-impor dalam perdagangan AS sempat mengecil pada bulan April dan Mei, karena petani ramai-ramai mengekspor kedelai ke China sebelum tarif pembalasan Beijing mulai berlaku pada awal Juli.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Bitcoin Menuju US$115.000, Tapi Tangan Tak Terlihat Dealer Bisa Redam Rally

Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Senin 12 Februari 2024, Cek Daftarnya di Sini