Defisit neraca perdagangan AS mengalami lonjakan tertinggi dalam 3 tahun
PT BESTPROFIT Defisit perdagangan AS melonjak ke level tertinggi dalam lima bulan
terakhir pada Juli 2018. Kondisi ini disebabkan oleh ekspor kedelai dan
pesawat sipil mengalami penurunan. Sementara, tingkat impor mencapai
rekor tertingginya. Kondisi ini menunjukkan bahwa perdagangan bisa
menjadi pemberat pertumbuhan ekonomi AS di kuartal tiga.
Peningkatan ini juga merupakan defisit bulanan terbesar sejak 2015 lalu. Mengutip Reuters,
data Departemen Perdagangan AS yang dirilis Rabu menunjukkan,
defisit neraca perdagangan melonjak 9,5% menjadi US$ 50,1 miliar.
Naiknya defisit ini terjadi selama dua bulan beruntun. Sedangkan data
bulan Juni mengalami revisi dan menunjukkan defisit neraca perdagangan
naik ke posisi US$ 45,7 miliar. Sebelumnya dilaporkan, defisit Juni
sebesar US$ 46,3 miliar. BEST PROFIT
Sementara itu, defisit perdagangan barang yang sensitif secara
politik dengan China melonjak 10% ke level rekor senilai US$ 36,8
miliar. Ekonom yang disurvei Reuters telah
memperkirakan defisit perdagangan AS secara keseluruhan membengkak
menjadi US$ 50,3 miliar pada bulan Juli. Kesenjangan perdagangan terus
melebar di tengah pemberlakuan kebijakan pemerintahan Trump "Amerika
Pertama". Kebijakan ini pula yang telah menyebabkan Amerika Serikat
terlibat dalam perang tarif dengan Uni Eropa, Kanada, Meksiko, serta
China.
Presiden Donald Trump berdalih kenaikan tarif pada impor
baja, aluminium dan berbagai barang-barang China diperlukan untuk
melindungi industri-industri Amerika dari apa yang disebutnya sebagai
persaingan asing yang tidak adil. Pemerintah AS mengatakan menghapus defisit perdagangan akan
menempatkan ekonomi AS pada jalur pertumbuhan yang berkelanjutan dan
lebih cepat. Argumen yang ditolak mentah-mentah oleh para ekonom karena
menyebabkan dampak negatif seperti rendahnya produktivitas dan
melambatnya pertumbuhan populasi. BESTPROFIT
Amerika Serikat dan China
saling balas membalas penetapan tarif yang jika dikombinasikan nilainya
mencapai US$ 100 miliar atas produk sejak awal Juli. Yang mencemaskan,
kedua negara masih akan saling berbalas kenaikan tarif sehingga bisa
menimbulkan risiko bagi pertumbuhan ekonomi domestik dan global. Kesenjangan
nilai antara ekspor-impor dalam perdagangan AS sempat mengecil pada
bulan April dan Mei, karena petani ramai-ramai mengekspor kedelai ke
China sebelum tarif pembalasan Beijing mulai berlaku pada awal Juli.
Komentar
Posting Komentar